7 Tips "Nge-charge"
Smartphone yang Benar
Jumat, 20 Maret 2015 | 10:46 WIB
KOMPAS.com - Fakta bahwa baterai adalah elemen inti dari
smartphone tak bisa dielak. Tanpa baterai yang kokoh, smartphone tak bakal bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Untuk itu, pengguna harus tepat dalam merawat baterainya agar lebih tahan lama.
Selama ini, beberapa tips yang sering dikemukakan untuk
memberi umur panjang pada baterai terhitung menyulitkan.
Misalnya, harus mematikan fitur-
fitur tertentu, tak mengunduh aplikasi-aplikasi tertentu, dan
hal-hal lainnya yang bisa mengkerdilkan fungsi smartphone.
Nah, berikut ada tujuh tips jitu dan sederhana bagi pengguna smartphone untuk memanjangkan umur baterainya.
Pertama, isi daya beberapa kali dalam beberapa tahapan.
Seperti dalam kehidupan nyata, lebih baik berlari sprint dalam beberapa sesi daripada lari marathon dalam satu sesi. Untuk
menjaga sel baterai agar tak "muak" dengan pengisian,
sebaiknya pengisian dilakukan dalam beberapa tahapan.
Misalnya dari 30 persen sampai 60 persen atau dari 45 persen ke 79 persen.
Kedua, hindari baterai benar-benar kosong.
Kondisi ekstrim berbahaya bagi
kesehatan baterai smartphone. Mengisi daya penuh dalam waktu lama tak baik. Namun, membiarkan baterai benar-benar
kosong lebih tak baik lagi. Jika sering seperti ini, maka ketahanan baterai akan perlahan
menurun.
Ketiga, ingat! kondisi baterai paling baik saat 40 persen.
Pada presentase tersebut kondisi baterai seimbang. Tak terlalu penuh, tak juga kosong. Pada situasi ini, jangan menekan sel
baterai dengan pengisian daya. Lebih baik smartphone digunakan hingga persentase baterai
menurun pelan-pelan.
Setelahnya, sebelum menuju kosong, barulah isi daya.
Keempat, jangan tempatkan baterai di suhu panas.
Baterai bakal kehilangan 80 persen ketahanannya jika
pengguna menempatkannya pada
temperatur 60 derajat selama setahun. Pada suhu normal (25
derajat), ketahanan baterai tiap tahunnya juga bakal berkurang
secara alamiah sebanyak 20 persen.
Kelima, jangan pula tempatkan baterai di suhu dingin. Jika ingin menyimpan baterai,
pastikan tak di tempat dengan suhu dingin, seperti kulkas. Dampak negatifnya akan sama
dengan kemungkinan jika baterai disematkan pada tempat bersuhu
panas.
Keenam, jangan biarkan baterai kosong dalam waktu lama.
Jika baterai benar-benar dalam keadaan kosong, sel baterai akan
"tidur". Jika tak cepat-cepat "dibangunkan", kemungkinan terburuknya sel tersebut bakal kehilangan kemampuan untuk
menyerap daya dari alat pengisian. Maka, saat kapasitas baterai menunjukkan 40 persen, pengguna sudah harus siap-siap
melakukan pengisian ulang.
Ketujuh, jangan pernah
berharap baterai bisa hidup selamanya.
Manusia saja hidup hanya sementara, apalagi baterai smartphone. Faktanya, setiap tahun ketahanan baterai bakal semakin menurun. Walau
pengguna telah merawat baterai dengan benar, setiap baterai punya umur.
Untuk itu, jangan sedih.
Bersedialah membeli baterai baru demi kesehatan smartphone. Tips yang telah dipaparkan hanya mampu memanjangkan umur baterai, bukan membuatnya abadi.
Sekian beberapa kiat sederhana supaya pengguna smartphone tak kehabisan duit gonta-ganti baterai. Selamat mencoba!