Memiliki
anak-anak yang sudah berkeluarga dan memiliki pekerjaan adalah hal yang
membahagiakan. Namun, bila si anak sendiri tidak mampu menghidupi keluarganya
akan lain ceritanya. Anak-anak ibu Rasah (69) hanya bekerja serabutan. Anak
yang tinggal serumah dengannya hanyalah seorang kuli panggul di pasar. Maka
penghasilannya tidak cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga.
Ibu Rasah
tinggal bersama seorang anak, menantu dan empat orang cucunya. Karena
keterbatasan ekonomi anaknya, Ibu Rasah membantu membiayai sekolah cucunya.
Ongkos untuk berangkat sekolah menjadi tanggungannya setiap hari. Setiap hari,
ibu Rasah berjualan kue keliling kampung Bayur dari pukul 06.00-10.00 siang
hari. Sementara bila siang hingga sore hari, ia sibuk berada di sawah orang. Menjadi
buruh cabut kangkung atau bayam, itulah yang dilakoninya setiap hari. Dari
menjual kue penghasilannya paling 5.000-10.000 rupiah, sedangkan dari kuli
cabut penghasilannya 20.000 rupiah per hari.
Berjuang memang sudah jadi teman
hidup ibu Rasah. Semenjak ditinggal mati suaminya, ibu Rasah berjuang
membesarkan anak-anaknya seorang diri. (Tomy Kang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar