Informasi yang kamu cari

Rabu, 26 Agustus 2015

Lokasi Walimatul 'Ursy Tomy dan Iiz

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh

Puji tiada terkira bagiNya, Zat penuh cinta yang senantiasa mengasihi hambaNya meski hamba itu beriman maupun durhaka. Maka Dialah yang pantas mendapat gelar Sang Maha Mencinta.
Maka bacalah ayat cintaNya yang begitu indah:

“Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya”
(Al-A’raf 189)


Sholawat serta salam senantiasa tercurah bagi Rosululloh Saw. Sang utusan yang sangat amanah, Seorang raja yang amat adil, seorang suami yang sangat romantis pada istrinya, Imam rumah tangga yang senantiasa menjadi uswatun hasanah, seorang kakek yang amat lemah lembut pada cucu-cucunya, sang komandan perang yang gagah perkasa dan masih banyak lagi kehebatan beliau yang tak bosan untuk didengarkan. Maka dengarkanlah nasihat indahnya:


“Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)


Dengan penuh kerendahan hati, kami bermksud mengundang sahabat sekalian dalam Walimatul 'Ursy kami yang InsyaAlloh akan dilaksanakan pada Sabtu, 12 September 2015. Lokasi walimah di jl. K.H. Abdulloh, rt 01/rw 09, Karang Tengah, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.


Untuk memudahkan, sahabat sekalian bisa langsung mengklick lokasi di gmaps berikut:

http://goo.gl/maps/VNqen

Nah, bila kamu berkendara melewati jalan tol, keluarlah di pintu tol Cakung Timur. Kemudian lurus terus sampai bertemu plang "Babek TNI", belok kanan menuju arah "Babek TNI" (bukan putar balik ke jalan CaCing). Lurus terus hingga bertemu pesantren putri al-Wathoniyah (kandang sapi), terus menuju SMP 200, lurus terus sampai bertemu jembatan BKT (di jembatan InsyaAlloh sudah ada janur kuning), terus masuk jalan K.H. Abdulloh (masjid jami' Attaqwa) karang tengah.

Bagi yang menggunakan kereta Commuterline, turunlah di stasiun Kranji, lalu naik angkot no. 30, turun di depan KFC Harapan Indah, lanjut naik Ojek ke lokasi.

Bila menggunakan angkutan umum, berhentilah di terminal Pulogadung (misal kalau dari ciputat ada bus 512 ciputat-pulogadung), lalu sambung naik angkot No. 28 (bila naik sebelum jam 3, bisa minta turun di lokasi walimah). Bila naik lebih dari jam 3, turunlah di SMP 200, lalu lanjut naik ojek ke lokasi walimah. Bila naik Busway, turunlah di halte Harapan Indah, lanjut naik ojek ke lokasi walimah.

Demikian semoga panduan ini bermanfaat. Besar harapan kami sahabat sekalian bisa hadir dan mendoakan kami pada acara Walimatul 'Ursy.

Dari Kami yang Berbahagia

Iiz dan Tommy

Sabtu, 01 Agustus 2015

Islam Nusantara

Sebenarnya maksudnya Islam di Nusantara, bukan merupakan ajaran atau aliran sendiri. Jadi bagaimana mewarisi Islam yang telah digagas atau dikembangkan para wali-wali dulu. Islam di belahan bumi Indonesia itu punya karakteristik sendiri yang unik. Kalau saja Wali Songo itu tidak coba beradaptasi dengan lingkungan sekitar ketika Hindu dan Budha masih menjadi agama mayoritas, mungkin kita tidak bisa menyaksikan Islam yang tumbuh subur seperti sekarang ini.
Inti Indonesia adalah terletak pada rasa persatuan dan kesatuan. Rasa inilah yang agaknya menjadi barang mahal dan sulit sekarang ini. Rasa itu sesungguhnya yang membingkai keberadaan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Karenanya tugas kita bagaimana terus menjaga NKRI ini dan mengukuhkan Persatuan Bangsa dan Negara.
Indonesia itu tidak disukai kalau ekonominya maju. Karenanya selalu ada upaya eksternal (asing) untuk memperlemah ekonomi Indonesia. Sekaligus terus mengancam NKRI. Ketika gagal melemahkan dari sisi ekonomi, dilemparlah isu Sunni-Syiah. Begitu merasa gagal dengan isu itu kemudian konflik antar umat beragama seperti insiden di Tolikara Papua. Intinya cuma satu: MEMECAH BELAH NKRI.
Laut itu punya jati diri, pendirian, dan harga diri. Sehingga betapapun zat yang masuk ke dalam laut melalui sungai-sungai yang mengalir kepadanya, keasinan air laut tidak akan terkontaminasi. Karena laut itu bisa mengantisipasi limbah-limbah yang masuk. Ikan yang berada di dalam laut pun juga demikian. Ia tetap tawar dan tidak terkontaminasi oleh asinnya air laut. Sedangkan air laut sendiri tidak mengintervensi ikan yang ada di laut. Keduanya mempunyai jati diri yang luar biasa dan bisa hidup bersama, serta saling menghargai dalam “ideologinya” masing-masing.
Dalam hidup berbangsa dan bernegara, laut adalah contoh konkret. Jati diri bangsa, harga diri bangsa, kehormatan bangsa tetep punya kepribadian yang luar biasa, dan kedua-duanya dapat hidup bareng dengan harmoni. Kalau kita bisa meniru kehidupan yang ada di laut, maka bangsa ini akan aman dan enggak bakal ruwet.
Perlu ditegaskan disini bahwa Islam Nusantara tidaklah anti budaya Arab, akan tetapi untuk melindungi Islam dari Arabisasi dengan memahaminya secara kontekstual. Islam Nusantara tetaplah berpijak pada aqidah tauhid sebagaimana esensi ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad. Arabisasi bukanlah esensi ajaran Islam. Karenanya, kehadiran karakteristik Islam Nusantara bukanlah respon dari upaya Arabisasi atau percampuran budaya Arab dengan ajaran Islam, akan tetapi menegaskan pentingnya sebuah keselarasan dan kontekstualisasi terhadap budaya lokal sepanjang tidak melanggar esensi ajaran Islam.
Oleh: Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan, Rais Aam Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN)/ IslamNUsantara.
Selengkapnya: http://www.elhooda.net/2015/07/
habib-luthfi-islam-nusantara-tetap-berpijak-pada-aqidah-tauhid-yang-dibawa-rasulullah/
# MuktamarNU # IslamNUsantara